Minggu, 14 Juli 2013

Kurikulum KTSP vs Kurikulum 2013



MAKALAH
Kurikulum KTSP vs Kurikulum 2013
Disusun untuk Memenuhi Ujian Mata Kuliah Manajemen Kurikulum
Dosen Pembimbing : Ust. Ahmad Mu’is,S.Ag,M.A


LOGO UMM.jpg







Oleh :
Ahmad Syaifudin
Semester IV
Prodi : MPI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
KEPUHARJO MALANG
Juni 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dewasa ini, pentingnya peran dan fungsi kurikulum memang sudah sangatdisadari dalam system pendidikan nasional. Ini dikarenakan kurikulum merupakan alatyang krusial dalam merealisasikan program pendidikan, baik formal maupun non formal,sehingga gambaran system pendidikan dapat terlihat jelas dalam kurikulum tersebut.Dengan kata lain, system kurikulum pada hakikatnya adalah system pendidikan itusendiri.Sejalan dengan tuntutan zaman, perkembangan masyarakat, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pendidikan sudah menginjakkan kakinya ke dalamdunia inovasi. Inovasi dapat berjalan dan mencapai sasarannya, jika program pendidikantersebut direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman.Sebagai implikasinya, kesadaran tentang peran guru meningkat. Sebagai tenaga professional, guru merupakan pintu gerbang inovasi, sekalian gerbang menuju ke pembangunan yang terintegrasi. Betapa tidak, karena pembangunan dapat terlaksana jikamembangun manusia terlebih dahulu. Tanpa manusia yang cakap, berpengetahuan,terampil, cerdas, kreatif, dan bertanggungjawab, pembangunan yang terintegrasi dapatterselenggara dan berhasil dengan baik. Oleh karena itu, setiap guru dan tenagakependidikan lainnya perlu dan harus memahami kurikulum sekolah tempat mereka bertugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalamkurikulum.Berkaitan dengan hal ini, agar studi tentang kurikulum 2013 dapat dianalisa dandifahami, kehadiran makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca, khususnya peminat kurikulum, sebagai sumber informasi.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana analisa kurikulum sebelumnya? Dan
2.      Mengapa harus diganti dengan kurikulum 2013?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Permasalahan Kurikulum Sebelumnya (Kurikulum 2006/KTSP)
1.      Konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampauitingkat perkembangan usia anak.
2.      Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsidan tujuan pendidikan nasional.
3.      Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
4.      Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan softskills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5.      Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi padatingkat lokal, nasional, maupun global.
6.      Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rincisehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7.      Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (prosesdan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
8.      dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir
B.     Kurikulum2013 Penyederhanaan Tematik-Integratif 
Formulasi Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap.Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud denganmelibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku KetuaKomite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depanKomisi X DPR RI pada 22 November 2012.Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemenmasyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran internet (on-line).dihttp://kurikulum2013.kemdikbud.go.id ,juga melalui media massa cetak.Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadiKurikulum 2013.Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalammenghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atausiswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, danmengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahuisetelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial,seni, dan budaya.Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, danlebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuanlulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil survei internasional tentangkemampuan siswa Indonesia. Salah satunya adalah survei "Trends in International Mathand Science" oleh Global Institute pada tahun 2007. Menurut survei ini, hanya 5 persensiswa Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sebagai perbandingan, siswa Korea yang sanggup mengerjakannya mencapai71 persen. Sebaliknya, 78 persen siswa Indonesia dapat mengerjakan soal berkategorirendah yang hanya memerlukan hafalan. Sementara itu, siswa Korea yang bisamengerjakan soal semacam itu hanya 10 persen. Indikator lain datang dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaianmencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains.
C.     Identifikasi Kesenjangan KurikulumKondisi kurikulum saat ini (Kurikulum 2006/KTSP)
1.      Kompetensi Lulusan
a.       Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter
b.      Belum menghasilkan ketrampilan sesuai kebutuhan
c.       Pengetahuan-pengetahuan lepas.
2.      Materi Pembelajaran
a.       Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
b.      Beban belajar terlalu berat
c.       Terlalu luas, kurang mendalam.
3.      Proses Pembelajaran
a.       Berpusat pada guru (teacher centered learning )
b.      Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks
c.       Buku teks hanya memuat materi bahasan.
4.      Penilaian
a.       Menekankan aspek kognitif 
b.      Test menjadi cara penilaian yang dominane.
5.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a.       Memenuhi kompetensi profesi saja
b.      Fokus pada ukuran kinerja PTK
6.      Pengelolaan Kurikulum
a.       Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum
b.      Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulumtanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan pesertadidik, dan potensi daerah.
c.       Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran.
D.    Konsep Ideal Kurikulum 2013
1.      Kompetensi Lulusan
a.       Berkarakter mulia
b.      Keterampilan yang relevan
c.       Pengetahuan-pengetahuan terkait.
2.      Materi Pembelajaran
a.       Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
b.      Materi esensial
c.       Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3.      Proses Pembelajaran
a.       Berpusat pada peserta didik (student centered active learning)
b.      Sifat pembelajaran yang kontekstual
c.       Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, system penilaian sertakompetensi yang diharapkan.
4.      Penilaian
a.       Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional
b.      Penilaian test dan fortofolio saling melengkapi.
5.      Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a.       Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal
b.      Motivasi mengajar
6.      Pengelolaan Kurikulum
a.       Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan
b.      Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum denganmem pertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik,dan potensi daerah.
c.       Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teksdan pedoman.
E.     Alasan Pengembangan Kurikulum 2013
1.      Tantangan Masa Depan
a.       .Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
b.      Masalah lingkungan hidup
c.       Kemajuan teknologi informasi
d.      Konvergensi ilmu dan teknologi
e.       Ekonomi berbasis pengetahuan
f.       Kebangkitan industri kreatif dan budaya
g.      Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
h.      Pengaruh dan imbas teknosains
i.        Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
j.        Hasil TIMSS dan PISA
2.      Kompetensi Masa depan
a.       Kemampuan berkomunikasi
b.      Kemampuan berpikir jernih dan kritis
c.       Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
d.      Kemampuan menjadi warga negara yang efektif 
e.       Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
f.        Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
g.      Memiliki minat luas mengenai hidup
h.      Memiliki kesiapan untuk bekerja
i.        Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya3.
3.      Fenomena Negatif yang Mengemuka
a.      Perkelahian pelajar 
b.      Kecurangan dalam Ujian
c.       Gejolak masyarakat
4.      Persepsi Masyarakat
a.      Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
b.      Beban siswa terlalu berat
c.       Kurang bermuatan karakter

F.      Dampak Terhadap Pendidikan

Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan mulai bulan Juli mendatang diyakini berdampak kepada rendahnya mutu guru yang tidak siap mengimplementasikan.

"Di lapangan, kami mendapati fakta bahwa guru belum mengerti dan memahami Kurikulum 2013, sedangkan waktu untuk rencana implementasi sangat pendek," kata pemerhati pendidikan Komunitas Katolik dan Protestan Peduli Pendidikan Indonesia (K2P3I), Romo Benny Susetyo, dalam jumpa pers di kantor Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Cikini Jakarta Pusat, tadi malam.
Menurutnya, rentang waktu dua bulan dari sekarang tidak realistis untuk melaksanakan kurikulum baru yang isinya berubah total dari kurikulum yang sedang berjalan saat ini.
Selain itu, lanjut Romo Benny, Kurikulum 2013 yang tergesa-gesa tanpa persiapan dan sosialisasi matang juga akan mengorbankan anak didik. Pasalnya, kebijakan pemerintah ini tidak memahami esensi bahwa pendidikan adalah proses menjadi manusia yang cerdas, rasional dan dewasa.
"Materi-materi dalam Kurikulum 2013 mereduksi akal sehat ke dalam ketaatan yang buta. Kami memandang perlunya direvisi ulang materi-materi itu yang bertolak belakang satu sama lain dengan logika akal sehat," jelasnya.
Romo Benny menambahkan, dampak implementasi Kurikulum 2013 adalah adanya kebijakan menghapus beberapa mata pelajaran di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMKK yang dapat mengakibatkan para guru kehilangan pekerjaan, kesempatan berkarir, kesempatan mengembangkan pengatahuan, dan kehilangan tunjangan profesi pendidikan.
"Tidak masuk akal kalau mereka diharuskan mengajar mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya. Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi korban. Pertimbangan pemerintah yang memberi jaminan para guru tidak kehilangan pekerjaan, menurut kami adalah cara berpikir yang menyederhanakan persoalan karena mengabaikan fakta adanya spesialisasi dari guru untuk mengampu mata pelajaran tertentu," beber Romo Benny.
Selanjutnya dikatakan, pemerintah dan DPR didesak menunda pelaksanaan Kurikulum 2013. Sebab proses pembuatan kurikulum tanpa perencanaan yang matang dan studi evaluasi terhadap efektifitas atau kegagalan kurikulum sebelumnya.
Menurutnya, untuk mengubah sebuah kurikulum perlu didahului dengan penelitian dan studi yang komperehensif, bukan asumsi dan opini dari segelintir orang yang berkuasa.
Jeirry menambahkan, sebenarnya, konsep Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan pada Juli mendatang mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Termasuk semua guru besar di Indonesia. Penolakan ini disuarakan dengan berbagai alasan, seperti filosofi pendidikan, materi kurikulum, teknis implementasi di lapangan sampai sempitnya waktu untuk penerapan.
K2P3I menganggap Kurikulum 2013 dibuat tergesa-gesa, tanpa evaluasi, penelitian dan uji coba. Kurikulum diyakini tidak mencerdaskan bangsa karena banyak mata pelajaran yang dilebur menjadi satu.
"Cara berpikir ini membuat pendidikan kita tidak maju karena selalu dipasung oleh kekuasaan. Kami minta pengambil kebijakan secara bijaksana merenungkan kembali hakikat Kurikulum 2013. Apakah didasari oleh motif kekuasaan atau proses pencerdasan bangsa," jelas Jeirry.

















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sejatinya, kurikulum tidak hanya berisi serangkaian petunjuk teknis materi pembelajaran. Lebih dari itu, kurikulum merupakan sebuah program terencana danmenyeluruh, yang menggambarkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Dengan sendirinya,kurikulum memegang peran strategis dalam kemajuan bangsa tersebut.Kurikulum tidak seharusnya bersifat statis. Seiring dengan perkembangan zaman dantuntutan kehidupan dalam masyarakat, kurikulum senantiasa berkembang danmenyelaraskan diri dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, pengembangan kurikulumyang berupa proses dinamis dan integrative perlu diupayakan, melalui langkah-langkah yangsistematis, professional dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sudah saatnya kurikulum pendidikan di Indonesia berada pada jalur rel pendidikan yang tepat, yang momentumnya pasti dan terarah.Melalui Kurikulum 2013 inilah diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dantantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Untuk Pendidikan Indonesiayang lebih cemerlang.


 

DAFTAR PUSTAKA



http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=285377:kurikulum-2013-guru-dan-siswa-dikorbankan&catid=77:fokuredaksi&Itemid=131

Hamalik, Oemar.2007.
Bandung: PT RemajaRosdaKaryaPrasetyo, Danang.2010.
Jakarta : PT Sinar BARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar